Fatty Liver, Bahaya Penyakit Hati yang Kerap Terlambat Disadari
Kondisi fatty liveratau perlemakan hati kini menjadi penyakit hati yang semakin sering terjadi, selain hepatitis A, B, dan C. Biasanya, fatty liverbaru ditemukan setelah pasien menjalani USG abdomen, di mana lemak yang terkumpul di organ vital mengganggu fungsinya, seperti di hati.
Doter Spesialis Penykit Dalam Konsultan Hati dan Saluran Cerna di Mayapada Hospital Surabaya, dr. Budi Widodo, Sp.PD, K-GEH menyampaikan, penyebab utama fatty liveradalah gaya hidup tidak sehat, seperti konsumsi makanan tinggi lemak dan karbohidrat, konsumsi alkohol berlebihan, obesitas, maupun diabetes. Selain itu, masih terdapat kemungkinan pencetus lainnya.
"Sindrom metabolik yang mencakup dislipidemia atau kelainan lemak darah, kolesterol, trigliserida, diabetes, dan obesitas juga berperan. Faktor lainnya bisa karena penggunaan obat jantung, kemoterapi, atau konsumsi obat tanpa arahan dokter," kata dr. Budi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Pada tahap awal, fatty liverbiasanya tidak bergejala. Namun seiring perkembangan, muncul kelelahan berlebihan, mual, penurunan nafsu makan, serta nyeri di perut kanan atas. Dalam tahap lanjut, kondisi ini dapat menyebabkan pembesaran hati, kulit dan mata menguning, serta gatal-gatal.
Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hati dan Saluran Cerna di Mayapada Hospital Bogor, dr. Agus Taolin, Sp.PD-KGEH, FINASIM, fatty liver bisa berkembang menjadi peradangan hati (steatohepatitis) atau inflamasi sel hati, bahkan kematian sel hati, yang akhirnya membentuk jaringan parut pada hati (fibrosishati).
"Proses peradangan hati dapat berlanjut dalam kurun 10-20 tahun dan menjadi pengerasan serta pengecilan hati yang sering dikenal dengan istilah sirosis hati. Kelanjutannya akan membuat kerusakan hati permanen, tidak berfungsi dengan baik, bahkan berkembang menjadi kanker hati," kata dr. Agus.
Dr. Agus menambahkan, pendeteksian fatty liverbisa langsung diketahui melalui medical check up rutin dengan pemeriksaan USG Abdomen, CT Scan, dan MRI Abdomen. Sedangkan penanganannya dilakukan dengan penyesuaian terhadap penyebab dan tingkat keparahan penyakit.
"Jika fatty liverdisebabkan oleh sindrom metabolik, dokter biasanya akan menyarankan penurunan berat badan, kontrol kadar lemak dan gula darah, serta berhenti mengonsumsi alkohol. Kemudian, penting juga untuk menerapkan gaya hidup sehat seperti olahraga teratur selama 30 menit sehari, dan mengonsumsi suplemen antioksidan terutama Vitamin E," papar dr. Agus.
Konsultasi lebih lanjut terkait keluhan dan penanganan fatty liverdapat dilakukan bersama tim dokter Gastrohepatology Center Mayapada Hospital seperti dr. Budi, dr. Agus, dan tim dokter lainnya yang berpengalaman menangani berbagai masalah pencernaan dan metabolisme tubuh.
Layanan Gastrohepatology Center Mayapada Hospital sendiri dikenal sangat komprehensif, mulai dari deteksi, diagnosis dini, hingga pembedahan.
Pasien dapat membuat jadwal konsultasi dan pemeriksaan dengan mudah melalui aplikasi MyCare dari Mayapada Hospital. Bagi pasien yang memiliki asuransi kesehatan seperti Allianz, Mayapada Hospital memberi benefit layanan rawat jalan dan rawat inap secara non-tunai di seluruh unit Mayapada Hospital.
Gaya hidup sehat dengan berolahraga pun bisa dilakukan menggunakan fitur Personal Health di MyCare, yang dapat menghitung jumlah kalori terbakar, jumlah langkah kaki harian, menghitung detak jantung normal, serta indeks massa tubuh (BMI).
Tersedia pula berbagai informasi seputar kesehatan dan layanan di Mayapada Hospital di MyCare dalam fitur Health Articles & Tips. Unduh MyCare di Google Play Store dan App Store untuk memperoleh bonus reward point saat registrasi pertama kali, yang bisa dipakai sebagai potongan harga layanan di seluruh unit Mayapada Hospital.
(rea/rir)(责任编辑:综合)
- 留学学建筑学专业,这些你必须要了解!
- Pemprov DKI Gelar Rapat Penanganan Korban Kebakaran di Kemayoran
- Kapan Jadwal Puasa Ramadan 2025? Intip Prediksi Tanggalnya
- Bagaimana Pendidikan Inklusif Berbeda dari Model Pendidikan Tradisional? Ini Referensi Jawabannya
- Sedang Tinggi, Ini Gejala Influenza pada Anak yang Bisa Berujung Fatal
- Ada 1.179 Pelamar yang Tak Memenuhi Syarat PPPK Guru 2024, Masih Bisa Daftar hingga 20 Oktober
- Pendidikan era Prabowo Fokus ke Bidang STEM, Siswa Diajari Matematika sejak TK?
- FOTO: Menyelami Keindahan Relief Candi Prambanan
- Anies Perbolehkan Sekolah Dibuka Lagi, Asal...
- Ini 2 Syarat Lolos SKD CPNS 2024, Peserta Wajib Tahu!
- Pemprov DKI Gelar Rapat Penanganan Korban Kebakaran di Kemayoran
- Makin Tua Makin Sering Marah, Ternyata ini Penyebabnya
- Aksi 1812, Kapolda Metro Jaya Ingatkan Klaster Tebet dan Petamburan
- Eddy Hiariej Masuk Kabinet Prabowo Meski Pernah Jadi Tersangka, Ini Tanggapan KPK
- FOTO: Balita dan Bumil Sarapan Sehat Cegah Stunting di Posyandu
- Sejarah Lahirnya Hari Sumpah Pemuda, Lengkap dengan Makna dan Ikrar
- Diangkat Jadi Menteri Perdagangan yang Baru, Ini Dia Sepak Terjang Budi Santoso
- Sosok Kombes Ahrie Sonta Diajukan Polri Jadi Bakal Calon Ajudan Presiden Prabowo
- Vale Teken Kontrak Tambang Bahadopi 1, Perkuat Produksi Nikel untuk Baterai EV
- Cegah Kecolongan Suara, Mas Dhito Minta Tim Pemenangan Kawal Hasil Pilkada 2024