Dokter Jelaskan Bahaya Bayi Prematur Langsung Dimandikan
Bayidi Tasikmalaya harus meregang nyawa diduga karena malapraktik yang dilakukan sebuah klinik di kota tersebut. Bayi yang lahir prematur dengan berat hanya 1,5 kilogram itu disebut tidak ditangani dengan benar.
Bayi tersebut kabarnya langsung dimandikan. Bahkan setelah bayi itu meninggal, muncul foto-foto bayi melakukan sesi foto newborn yang dilakukan klinik tanpa persetujuan keluarga.
Memandikan bayi yang baru lahir bukan hal yang bisa dilakukan sembarangan. Ada beberapa aturan yang harus diikuti oleh tenaga kesehatan maupun orang tua atau keluarga bayi tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi jika kondisi fisiknya belum diobservasi dengan baik untuk memastikan kondisi kesehatannya.
"Terkait yang meninggal di Tasik memang perlu dilakukan pemeriksaan lengkap. Tapi memang bayi dengan berat hanya 1,5 kg tidak bisa langsung dimandikan. Banyak sekali prosedur yang seharusnya dilakukan," kata Angga saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (23/11).
Menurut dia ada banyak risiko kesehatan yang bisa dialami bayi prematur dengan berat 1,5 kilogram atau kurang dari angka itu ketika dimandikan. Salah satu masalah kesehatan yang paling berbahaya adalah hipotermia.
Hipotermia atau kedinginan bisa dialami bayi dan berdampak pada berbagai organ tubuhnya. Akibatnya, bayi akan mengalami komplikasi dan yang paling fatal hingga meninggal dunia.
"Ketika hipotermia, organ tubuhnya bisa terkena masalah, mulai dari paru-paru hingga jantung. Makanya fatal dan bayi bisa meninggal seketika," kata dia.
Untuk itu, jika bayi prematur dengan berat badan terlalu rendah maka sebaiknya tidak langsung dimandikan. Bayi tersebut harus melalui pemantauan dokter dan dimasukkan ke inkubator.
"Sebaiknya dirawat di inkubator atau skin to skin contact atau dikenal dengan perawatan bayi kangguru oleh orang tuanya," kata dia.
(tst/pua)(责任编辑:百科)
- Hotel Pertama di Luar Angkasa Akan Jadi Kenyataan 5 Tahun Lagi
- Bahaya Turbulensi, Maskapai Ini Setop Sajikan Mi Instan di Pesawat
- 20 Maskapai Ini Dianggap Punya Makanan Terbaik Saat Penerbangan
- Bursa Asia Kompak Menguat, Pasar Sambut Baik Hasil Pilpres Korea Selatan
- Apakah Kopi Aman Diminum Setiap Hari?
- Tren Pelaku Pengeboman Sekarang Gunakan Perempuan sebagai Pelaku
- Diserbu Tren Cashless, Jepang Buka Suara Soal Wacana Yen Digital
- Bursa Eropa Naik Didukung Paket Stimulus Pajak Jerman €46 Miliar
- VIDEO: Melepas Pohon Sakura Ikonis AS, 'Stumpy' untuk Terakhir Kali
- Singapura Rilis Program Biometrik, Masuk Bandara Changi Tanpa Paspor
- Pemkab Manggarai Barat: Jangan Ujug
- Bahaya Turbulensi, Maskapai Ini Setop Sajikan Mi Instan di Pesawat
- Jokowi: Pancasila jadi Fondasi Indonesia Untuk Berhasil Hadapi Krisis Global
- Ibu Kota Pindah Ke kaltim, Ini Reaksi Gubernur Jakarta
- Apakah Berenang dan Menyelam Bisa Membatalkan Puasa?
- Pemotor Masuk Jalur Sepeda, Polantas: Kami Belum Berani Menindak...
- Belum Berkantor di IKN, Jokowi: Hujan Deres Banget, Pekerjaan Banyak yang Mundur
- KPK Laporkan Temuan Pungli Rp18,25 Miliar di Raja Ampat, Korbannya Wisatawan
- Polisi Gelar Perkara Mobil Lindas Motor hingga Pengendaranya Tewas
- Soal Jatah Menteri, Sandiaga Ngaku Belum Ada Komunikasi dengan Prabowo