Motif Pembunuhan Jasad Dalam Koper Terungkap, Tersangka Kesal Minta Dinikahi Korban
JAKARTA,quickq下载加速器官网 DISWAY.ID- AARN (29) yang merupakan tersangka utama pembunuhan wanita dalam koper disebut membunuh korban karena kesal.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra mengatakan tersangka AARN kesal karena korban minta dinikahi.
"Tersangka tersinggung dengan korban yang meminta pertanggungjawaban meminta dinikahi membuat tsk melakukan pembubuhan," katanya kepada awak media pada Jumat 3 Mei 2024.
BACA JUGA:Kemenpora Berterima Kasih Kepada Para Pengusaha, Galang Dana Dukung Timnas Indonesia U-23 Lolos Olimpiade Paris
BACA JUGA:Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Imbas Erupsi Gunung Ruang
Selain itu, faktor ekonomi juga diduga menjadi motif pembunuhan tersebut.
"Ada motif ekonomi, tersangka mengambil uang korban juga," ucapnya.
Sementara, polisi menetapkan satu tersangka baru dalam pembunuhan tersebut.
BACA JUGA:Ria Ricis Dapat Hak Asuh dan Jatah Nafkah Anak Rp10 Juta Per Bulan dari Teuku Ryan, Humas PA Jaksel: Masih Bisa Banding
BACA JUGA:Status Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Cerai dari Teuku Ryan
Tersangka itu berinisial AT yang merupakan adik kandung AARN.
AT disebut membantu AARN membuang jasad korban yang telah ditaruh dalam koper oleh tersangka utama.
"Peran AT yang merupakan adik tersangka AARN yaitu membantu AARN membuang koper yang berisi jasad korban di Cikarang," ujarnya.
BACA JUGA:Rebecca Weiner Profesor di Universitas Columbia yang Juga Anggota NYPD Pimpin Pembubaran Demo Anti Israel
- 1
- 2
- »
相关推荐
- Penting, Ini Aturan Isolasi untuk Pasien Cacar Monyet
- Jokowi Resmikan Stasiun Manggarai Tahap I, jadi Stasiun Kereta Paling Sibuk di Jakarta
- Jokowi Resmikan Stasiun Manggarai Tahap I, jadi Stasiun Kereta Paling Sibuk di Jakarta
- Anak Buah Ungkap Ferdy Sambo Marah
- 国外学艺术有什么条件?
- Pahami, Ini 7 Alasan Kopi Hitam Lebih Menyehatkan Dibanding Teh
- Awas, Ini 4 Kelompok Rentan Fibrilasi Atrium
- Emiten Tambang Milik Grup Bakrie (BRMS) Kantongi Fasilitas Pembiayaan Rp2 Triliun, Buat Apa?