Soal Kritikan Tajam Asosiasi Pilot, Manajemen Garuda Indonesia (GIAA) Beri Penjelasan
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) buka suara menyusul kritik tajam dari Asosiasi Pilot Garuda (APG) yang menyoroti berbagai persoalan internal. Poin-poin yang disoroti meliputi proses perekrutan yang dinilai tidak sesuai dengan prinsip good corporate governance(GCG), lemahnya komunikasi manajemen dengan serikat pekerja, pembatasan kebebasan berpendapat, pemotongan iuran serikat secara sepihak, hingga dugaan kriminalisasi terhadap pengurus serikat.
"Sehubungan dengan pernyataan Asosiasi Pilot Garuda (APG), perusahaan memandang perlunya informasi yang obyektif dan berimbang guna membangun pemahaman yang menyeluruh dari seluruh pemangku kepentingan," kata Direktur Human Capital & Corporate Service Garuda Indonesia, Enny Kristiani, dalam keterangan tertulisnya, dikutip Kamis (29/5).
Pertama, soal perekrutan tenaga profesional. Garuda Indonesia berkomitmen untuk senantiasa mengedepankan tata kelola organisasi dan human capitalyang baik, termasuk memastikan dipenuhinya prinsip good corporate governance(GCG) dan mengacu pada businessand industrial practiceyang berlaku.
Baca Juga: Bos Garuda Indonesia (GIAA) Angkat Bicara Soal Isu Suntikan Modal dari Danantara
"Dapat kami pastikan bahwa proses penerimaan pegawai yang dimaksud telah dilakukan sesuai ketentuan rekrutmen kepegawaian yang berlaku di perusahaan, dengan tujuan untuk mempercepat proses transformasi perusahaan yang tengah berlangsung. Seluruh pegawai yang dimaksud berstatus sebagai pegawai pro hiredengan kontrak kerja waktu tertentu. Sedangkan remunerasi yang diberikan mengacu pada remunerasi kepegawaian perusahaan yang sesuai dengan market benchmarkyang berlaku," ujar Enny.
Kemudian, mengenai komunikasi dengan serikat pekerja dan kebebasan berpendapat. Perusahaan sejak awal senantiasa mengedepankan ruang komunikasi terbuka dengan karyawan, termasuk dengan ketiga serikat yang ada di Garuda Indonesia. Komunikasi tersebut dilakukan melalui organ pengurus perusahaan yang bertugas menangani hubungan industrial dengan serikat.
"Komunikasi dengan APG secara berkala dilakukan melalui berbagai kesempatan, mulai dari pertemuan bersama Direksi, hingga komunikasi dengan jajaran Direktorat Human Capital. Selain itu, berbagai kanal komunikasi internal telah tersedia bagi seluruh karyawan, seperti diskusi dengan Direksi pada forum sharing session yang dilaksanakan secara rutin, yang memungkinkan aspirasi karyawan tersampaikan secara terbuka dan komprehensif," terang Enny.
Baca Juga: Sempat Tertunda, Boeing akan Kembali Kerjasama dengan Garuda Indonesia
Berbagai upaya ini, lanjut Enny, mencerminkan langkah perusahaan membangun hubungan kerja yang partisipatif, karena perusahaan yakin bahwa keselarasan pada hubungan industrial hanya dapat dicapai bila seluruh pemangku kepentingan menunjukkan komitmen untuk mengutamakan kepentingan perusahaan.
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
(责任编辑:知识)
- Agenda Pertemuan Prabowo dan SBY Dibocorkan AHY
- Dirut PLN Diproses Hukum, Operasional Perusahaan Tetap Jalan
- Kejagung: Achsanul Qosasi Terima Uang untuk Kondisikan Audit BPK di Proyek BTS
- Kejagung: Achsanul Qosasi Terima Uang untuk Kondisikan Audit BPK di Proyek BTS
- Ketum PPP Belum Bisa Dihubungi Sejak Pagi, Benarkah Ditangkap KPK?
- KPK Terima Uang Rp2 Miliar Cash dari Fayakhun
- Perdana, SKPlasma Core Indonesia Kirim Plasma PODP ke Korsel
- Lakukan Langkah Ini untuk Mendapatkan Kulit Bersih Segar di Hari Raya
- Masih Nikmati Liburan Idul Adha, Jokowi Sapa Masyarakat di Malioboro
- Agus Rahardjo: Novel Tetap Penyidik KPK
- Ragam Tradisi Unik Lebaran di Berbagai Wilayah Indonesia
- Bolehkah Makan Sebelum Sholat Idul Fitri? Ini Sunnah dan Hikmahnya
- Ini Alasan Polri Kembali Terapkan Tilang Manual di Sejumlah Wilayah
- Kenapa Hari Raya Idul Fitri Disebut Lebaran di Indonesia?
- FOTO: 'Kakizome', Asa Warga Jepang di Kontes Kaligrafi Awal Tahun
- KPK Peringatkan Kalapas Agar Tak Beri Fasilitas Mewah
- Harga Bitcoin Kembali Bergejolak, Sempat Bangkit Sentuh US$109.400
- Ekspresi Karut Marut Emosi Harry Halim dalam 'Finality'
- Neta Indonesia Angkat Bicara Logo di Kantor Pusat China Terhapus
- Catatkan Rekor MURI, 999 Penari Sufi Meriahkan Harlah Ke